Ironi yang menerpa para pemula DIY Indonesia, dalam hal apapun mereka tidak dapat berbuat banyak dikarenakan harga perangkat yang melambung tinggi. Hinaan yang mereka dapat tak jauh dari kata-kata "Mending Beli Jadi". Apa benar dengan membeli jadi kita akan puas?
Ayo kita coba bandingkan, bila kita membeli speaker aktif jadi yang sangat murah seperti di dekat rumah saya sepeaker dengan harga 135 ribu dengan garansi 1 tahun (wih, murah bener,sempet tertarik juga buat beli). spek yang ditawarkan stereo sistem (saya pernah bongkar punya temen ternyata monoblock) dan power PMPO 500watt (mana mungkin dengan IC TDA2030 sampai 500watt paling mentok di 20watt RMS). Huh, ternyata kita dibohongi dengan produk tsb. Tapi bagi yang udah beli bisa saya bantu oprek, heheheee...
Selanjutnya Simbada, dengan harga di atas 120 ribu. speaker ini tidak menipu, semuanya benar tertera tapi agak melenceng. semakin mahal, tampilan dan kualitas semakin baik.
Sekarang Kalau kita bikin sendiri. Saya menghabiskan 200ribu hanya untuk speaker seperti Simbada dan telah saya namakan Simsalabim. menghabiskan waktu 2 minggu, mengorbankan kencan sama pacar dan menguras banyak waktu. Alhasil saya tidak puas dan melempar barang ini untuk speaker di kantor. ehh..ternyata saya mendapat aplus karena bisa bikin speaker sendiri, sempet kembang kempis juga ini idung. 200 ribu terbayar dengan pujian. selanjutnya saya buat lagi untuk dirumah, biaya sudah menghabiskan 1 juta rupiah..tapi pelan-pelan, pertama habis 500 ribu sisanya karena eksperimen gak karuan. sayang proyek ini jadi andalan temen yang dateng buat karoke, katanya gak pernah denger suara kaya gini (mungkin karena aneh kali yee dengernya)..komen yang sering di denger sic katanya bening tuh suaranya dan kick drum nya manteb bener.. wahahaa... lets song together.
kembali ketopik, suatu ketika saya ganti speaker simbada untuk sementara karena ampli lagi di oprek2, mereka kok pada gak komen, padahal saya dah beli yang paling bagus.sedih juga ternyata barang mahal bukan jaminan untuk jadi pandangan. jadi kesimpulan dari pilihan untuk merakit atau beli jadi saya akan memilih merakit. Bukan karena saya ingin dipuji tapi ini adalah seni, sesuatu yang gak ternilai dengan uang.
Selain itu, saya pikir merakit jadi lebih murah. misal kita mau membeli GAINCARD dari 47 LAB, kalau tau tuh harga ajib banget, biar kata kita jedot-jedotin kepala ampe puyeng tuh harga gak berubah-berubah. Bandingkan kalau membuat versi kloningnya GAINCLONE paling cuma habis 1/10nya. (Gaincard seharga 3000 USD)
Nah, yang bagus belum tentu mahal kalau kita tau kan. jadi gak usah beli barang mahal kalau bisa bikin sendiri.
Senin, 17 Oktober 2011
Rahasia Speaker Simbada
Dalam Hack kali ini saya akan memberikan rahasia speaker simbada. Dari pemecahan masalah yang ada sampai bagai mana membuat duplikat speaker ini.
Speaker Simbada telah menjadi Favorit orang awam dalam memilih speaker, kebanyakan speaker ini menggunakan trik bass, dimana suara bass dapat menonjol dengan baik. Speaker konvensional seperti simbada berorientasi pada high SPL (Sound Preassure Level) dimana kita akan merasakan speaker kecil ber-Gain Besar. Sebenarnya speaker dengan Gain besar lebih cocok untuk outdor karena detail suara yang dihasilkan bisa dirasa pada jarak tertentu, selain itu speaker gain besar harus memiliki banyak speaker dengan masing-masing suara instrumen yang dikuatkan.
Bagi yang memiliki speaker ini jangan sedih dulu kalau beberapa bulan memiliki speaker ini ternyata kualitas yang dihasilakan berbeda pada saat kondisinya baru. saya akan jelaskan cara kerja dari speaker ini, rata-rata speaker ini tidak jauh berbeda dari tipe simbada lainya, hanya model dan komposisinya saja yang berbeda.
Speaker ini memiliki jantung rangkaian TDA2030 keluaran ST, dengan komponen mengikuti datasheet hanya beberapa capasitor input pada pin no1 sudah dirubah mengikuti titik cut off frekuensi. ingat, semakin kecil nila capasitor input maka akan semakin jauh titik Fo (titik awal bandwith frekuensi). misal kita ingin mendapatkan titik awal frekuensi di 500 hz maka kita butuh capasitor input berada pada 220nF sampai 100nF. Normalnya titik awal frekuensi di 20 hz yaitu menggunakan capasitor 1uF.
Untuk Filter Subwoofer, simbada menggunakan IC op amp berkaki 8, rata-rata op amp memiliki pin yang sama fungsinya jadi bila ini rusak anda bisa menggantinya dengan tipe op amp seperti ne5532, TL082, TL072, dan lainnya yang sesuai dengan selera anda.
kenapa bass pada speaker simbada begitu pass? ini dikarenakan driver speaker yang memiliki karet dan membaran spider yang keras, coba saja anda bandingkan dengan speaker yang lain di pasaran. jadi sebenarnya ini adalah trik, yang dilakukan insinyur simbada agar kita bisa merasakan suara dengan sempurna, padahal, beberapa suara tidak dapat saya dengar dengan baik karena gain bass yang tinggi. ini membuat telinga terkecoh karena suara bass simbada yang besar.
Speaker simbada yang memiliki suara sember di sarankan untuk mengganti capasitor input dengan tipe MKP atau BP atau NP, suara sember bukan hanya dihasilakan dari pasokan arus yang kurang tapi bisa jadi dari supply input yang kacau. dengan capasitor tipe Elco sungguh tidak disarankan karena tidak baik untuk arus AC (frekuensi pasti AC) jadi ganti tipe2 yang selain Elco. Selanjutnya untuk menstabilkan arus supply ganti elco dengan kapasitas besar, misal 10.000uF dengan voltase tidak kurang dari 25volt.
Kalau mati amplinya bisa kita ganti TDA2030 ke TDA2050, dan janagan lupa ganti TRAFO yang 5A (yang gak murni juga gak masalah) dengan supply tegangan di 18v. Mau enak pake LM1875, tapi beberapa komponen harus ganti.
Beberapa simbada mengeluarkan suara desis saat tidak dimainkan, ini dikarenakan induksi grounding yang tidak benar, rata-rata terjadinya desis berada pada capasitor yang dipasang seri dengan resistor dengan nilai 1k atau 680ohm yang menuju pin nomer 2 (ada juga resistor yang berhubungan dengan pin kaki 2 dan 4,itu merupakan resistor feedback dan bukan yang ini) ganti capasitor tsb dengan capasitor BP dengan nilai diatas 10uF tegangan tidak kurang dari 16V.
Simbada merupakan Top Brand di Indonesia, jadi apa salahnya memilih speaker ini. tapi kalau udah rusak, dioprek aja biar Jadi OKE. Selamat Mencoba.
Speaker Simbada telah menjadi Favorit orang awam dalam memilih speaker, kebanyakan speaker ini menggunakan trik bass, dimana suara bass dapat menonjol dengan baik. Speaker konvensional seperti simbada berorientasi pada high SPL (Sound Preassure Level) dimana kita akan merasakan speaker kecil ber-Gain Besar. Sebenarnya speaker dengan Gain besar lebih cocok untuk outdor karena detail suara yang dihasilkan bisa dirasa pada jarak tertentu, selain itu speaker gain besar harus memiliki banyak speaker dengan masing-masing suara instrumen yang dikuatkan.
Bagi yang memiliki speaker ini jangan sedih dulu kalau beberapa bulan memiliki speaker ini ternyata kualitas yang dihasilakan berbeda pada saat kondisinya baru. saya akan jelaskan cara kerja dari speaker ini, rata-rata speaker ini tidak jauh berbeda dari tipe simbada lainya, hanya model dan komposisinya saja yang berbeda.
Speaker ini memiliki jantung rangkaian TDA2030 keluaran ST, dengan komponen mengikuti datasheet hanya beberapa capasitor input pada pin no1 sudah dirubah mengikuti titik cut off frekuensi. ingat, semakin kecil nila capasitor input maka akan semakin jauh titik Fo (titik awal bandwith frekuensi). misal kita ingin mendapatkan titik awal frekuensi di 500 hz maka kita butuh capasitor input berada pada 220nF sampai 100nF. Normalnya titik awal frekuensi di 20 hz yaitu menggunakan capasitor 1uF.
Untuk Filter Subwoofer, simbada menggunakan IC op amp berkaki 8, rata-rata op amp memiliki pin yang sama fungsinya jadi bila ini rusak anda bisa menggantinya dengan tipe op amp seperti ne5532, TL082, TL072, dan lainnya yang sesuai dengan selera anda.
kenapa bass pada speaker simbada begitu pass? ini dikarenakan driver speaker yang memiliki karet dan membaran spider yang keras, coba saja anda bandingkan dengan speaker yang lain di pasaran. jadi sebenarnya ini adalah trik, yang dilakukan insinyur simbada agar kita bisa merasakan suara dengan sempurna, padahal, beberapa suara tidak dapat saya dengar dengan baik karena gain bass yang tinggi. ini membuat telinga terkecoh karena suara bass simbada yang besar.
Speaker simbada yang memiliki suara sember di sarankan untuk mengganti capasitor input dengan tipe MKP atau BP atau NP, suara sember bukan hanya dihasilakan dari pasokan arus yang kurang tapi bisa jadi dari supply input yang kacau. dengan capasitor tipe Elco sungguh tidak disarankan karena tidak baik untuk arus AC (frekuensi pasti AC) jadi ganti tipe2 yang selain Elco. Selanjutnya untuk menstabilkan arus supply ganti elco dengan kapasitas besar, misal 10.000uF dengan voltase tidak kurang dari 25volt.
Kalau mati amplinya bisa kita ganti TDA2030 ke TDA2050, dan janagan lupa ganti TRAFO yang 5A (yang gak murni juga gak masalah) dengan supply tegangan di 18v. Mau enak pake LM1875, tapi beberapa komponen harus ganti.
Beberapa simbada mengeluarkan suara desis saat tidak dimainkan, ini dikarenakan induksi grounding yang tidak benar, rata-rata terjadinya desis berada pada capasitor yang dipasang seri dengan resistor dengan nilai 1k atau 680ohm yang menuju pin nomer 2 (ada juga resistor yang berhubungan dengan pin kaki 2 dan 4,itu merupakan resistor feedback dan bukan yang ini) ganti capasitor tsb dengan capasitor BP dengan nilai diatas 10uF tegangan tidak kurang dari 16V.
Simbada merupakan Top Brand di Indonesia, jadi apa salahnya memilih speaker ini. tapi kalau udah rusak, dioprek aja biar Jadi OKE. Selamat Mencoba.
Speaker Driver
Driver Speaker merupakan alat pendukung dalam mereproduksi suara. Perlu kita ketahui ini merupakan resistansi final atau akhir pada sistem amplifier. Jadi pemilihan dan perancangan yang tepat menjadi pengiring keberhasilan untuk mendapatkan suara yang linier.
Speaker dibagi atas lima jenis kegunaannya
1. Twetter
Merupakan driver speaker yang dapat bekerja pada frekuensi tinggi, berkisar antara 1khz-24khz. contoh suara yang dapat kita dengar dari speaker ini seperti bunyi siymbal dan nada oktaf orde 5 keatas. banyak tipe driver ini tidak memerlukan perhitungan penting dalam ruang box speaker. karena kebanyakan tipe ini sudah didesign tertutup pada bagian belakang konusnya. Beberapa tipe kita diharuskan membuat ruang, tapi tidak perlu cemas karena semakin sempit ruang untung twetter semakin terasa trebel yang yang dihasilkan.
2. Mid Range
Speaker mid range memiliki kemampuan di tengah speaker twetter dan Woofer, pada sistem 2 way speaker, driver ini jarang digunakan. Hal ini dikarenakan untuk mereproduksi frekuensi rendah kurang bisa diandalkan. contoh yang dapat kita dengar pada driver ini adalah suara vokal, tam-tam, dan sebagainya yang berkisar antara 250hz sampai dengan 5khz. Untuk merancangnya kita cukup mengetahui faktor Q (respon suara terbaik), dimana Q yang harus kita peroleh berada pada 0,707 (standar linieritas).
3. Mid Bass
Tak berbeda dengan speaker mid, biasanya berbentuk lebih kecil dari speaker sub woofer.
4. Subwoofer
Dalam merancang box sub woofer kita memerlukan keilmuan yang khusus dan tidak asal jiplak, kebanyakan orang menggunakan cara asal atau beli jadi padahal setiap driver yang kita miliki berbeda2 dalam mereproduksi suara dalam ruangan. Hal yang perlu kita perhatikan pada speaker ini bisa anda hitung dengan mudah untuk mendapatkan suara bass terbaik. initi yang pertama adalah bahwa speaker sub yang baik memiliki karet suspensi yang tebal (hampir kaku). Kedua, spider membran juga tebal, (kalau mau di modif biasanya dilapis dua). saat kita ketuk konus speaker berbunyi thoekb-thoekb-thoekb. Sub memerlukan ruangan yang besar dalam penerapanya hal ini membuat panjang respon dan memfokuskan suara low (fan atau lubang angin berfungsi menentukan jangkauan respon, semakin baik semakin jauh bass yang dapat kita dengar). beberapa box speaker yang digemari untuk mendengarkan lagu-lagu dengan bass yang lebih menonjol biasanya mereka merancang dengan faktor Q hampir 1,4.
5. Full Range Speaker
Merupakan Speaker Favorit para pecinta audiophile (penggemar audio yang udah tergila-gila banget sampe beberapa audiophile mengasuransikan kupingnya). Beberapa jenis lokal memiliki harga yang murah, tapi sayang hasil yang mereka peroleh memang kurang. Tipe impor memiliki harga yang sangat mahal tapi sebanding dengan harganya. kebanyakan driver ini menggunakan tipe box transmision line.
jadi,jagan salah untuk memilih dan menempatkan tipe speaker.
Speaker dibagi atas lima jenis kegunaannya
1. Twetter
Merupakan driver speaker yang dapat bekerja pada frekuensi tinggi, berkisar antara 1khz-24khz. contoh suara yang dapat kita dengar dari speaker ini seperti bunyi siymbal dan nada oktaf orde 5 keatas. banyak tipe driver ini tidak memerlukan perhitungan penting dalam ruang box speaker. karena kebanyakan tipe ini sudah didesign tertutup pada bagian belakang konusnya. Beberapa tipe kita diharuskan membuat ruang, tapi tidak perlu cemas karena semakin sempit ruang untung twetter semakin terasa trebel yang yang dihasilkan.
2. Mid Range
Speaker mid range memiliki kemampuan di tengah speaker twetter dan Woofer, pada sistem 2 way speaker, driver ini jarang digunakan. Hal ini dikarenakan untuk mereproduksi frekuensi rendah kurang bisa diandalkan. contoh yang dapat kita dengar pada driver ini adalah suara vokal, tam-tam, dan sebagainya yang berkisar antara 250hz sampai dengan 5khz. Untuk merancangnya kita cukup mengetahui faktor Q (respon suara terbaik), dimana Q yang harus kita peroleh berada pada 0,707 (standar linieritas).
3. Mid Bass
Tak berbeda dengan speaker mid, biasanya berbentuk lebih kecil dari speaker sub woofer.
4. Subwoofer
Dalam merancang box sub woofer kita memerlukan keilmuan yang khusus dan tidak asal jiplak, kebanyakan orang menggunakan cara asal atau beli jadi padahal setiap driver yang kita miliki berbeda2 dalam mereproduksi suara dalam ruangan. Hal yang perlu kita perhatikan pada speaker ini bisa anda hitung dengan mudah untuk mendapatkan suara bass terbaik. initi yang pertama adalah bahwa speaker sub yang baik memiliki karet suspensi yang tebal (hampir kaku). Kedua, spider membran juga tebal, (kalau mau di modif biasanya dilapis dua). saat kita ketuk konus speaker berbunyi thoekb-thoekb-thoekb. Sub memerlukan ruangan yang besar dalam penerapanya hal ini membuat panjang respon dan memfokuskan suara low (fan atau lubang angin berfungsi menentukan jangkauan respon, semakin baik semakin jauh bass yang dapat kita dengar). beberapa box speaker yang digemari untuk mendengarkan lagu-lagu dengan bass yang lebih menonjol biasanya mereka merancang dengan faktor Q hampir 1,4.
5. Full Range Speaker
Merupakan Speaker Favorit para pecinta audiophile (penggemar audio yang udah tergila-gila banget sampe beberapa audiophile mengasuransikan kupingnya). Beberapa jenis lokal memiliki harga yang murah, tapi sayang hasil yang mereka peroleh memang kurang. Tipe impor memiliki harga yang sangat mahal tapi sebanding dengan harganya. kebanyakan driver ini menggunakan tipe box transmision line.
jadi,jagan salah untuk memilih dan menempatkan tipe speaker.
Langganan:
Postingan (Atom)